Beranda

Beranda

beranda

Beranda

Nangka (Artocarphus heterophyllus), anggota famili Moraceae, adalah tanaman pohon berbuah yang berasal dari India dan tersebar di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia. Dengan curah hujan tahunan rata-rata 1500–2500 mm/tahun, pohon nangka dapat tumbuh dengan baik di ketinggian antara 0 dan 800 meter di atas permukaan laut. Pohon nangka dapat tumbuh di mana-mana yang kering, yaitu tempat yang memiliki bulan kering lebih dari empat bulan.

Pohon ini biasanya tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tipe aluvial dan tanah liat berpasir, tetapi pohon akan tumbuh paling baik di tanah yang gembur dan agak berpasir dengan pH sekitar 6-6. Nangka dapat tumbuh hingga 10–20 meter tinggi. Tanaman ini dapat menghasilkan buah setelah berumur tiga tahun. Buah itu panjangnya antara 30 dan 90 cm, dan bijinya kira-kira 3,5 cm.

Tanaman nangka memiliki banyak manfaat, seperti: daging buah nangka muda, atau tewel, digunakan sebagai makanan sayuran, seperti gudeg; tepung biji nangka digunakan dalam industri makanan; daun muda dapat digunakan sebagai pakan ternak; dan kayu nangka digunakan untuk mebel, perkakas, dan alat musik. Menurut Chandrika (2006), ekstrak daun nangka mengurangi kadar glukosa dalam darah, yang menjadikannya obat antidiabetes. Heyne (1987) menyatakan bahwa biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik.

Nangka ini dapat dibudidayakan baik melalui pembibitan dari biji maupun cangkokan. Biji rekalsitran nangka tidak dapat disimpan lama. Setelah buah dikupas, segera ditanam. Pemeliharaan ternak ini dengan disiram setiap pagi. Untuk menghindari penguapan air yang terlalu cepat, persemaian harus diberi naungan yang tidak terlalu rapat dan menghadap ke arah timur.